Peradaban suatu bangsa
dapat dilihat dari sebuah bahasa yang digunakan oleh bangsa itu sendiri. Bahasa
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah system lambing bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk berkerja sama, interaksi dan identifikasi diri. Bahasa
juga diartikan bahwa fungsi bahasa
adalah sebagai alat komunikasi atau alat perhubungan antaranggota-anggota masyarakat
yang diadakan dengan mempergunakan bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Indonesia Memiliki jumlah bahasa sebanyak 742 bahasa. Berada diposisi
kedua setelah papua Nugini yang memiliki jumlah bahasa mencapai 867 bahasa.
Namun, penggunaan 742 bahasa di seluruh Indonesia rupanya berbanding terbalik
antara jumlah bahasa dengan jumlah penduduk. Pulau Jawa dengan jumlah penduduk
123 juta orang memiliki tidak lebih dari 20 bahasa. Sebaliknya, Papua yang
penduduknya berjumlah 2 juta orang saja memiliki jumlah bahasa mencapai 271
bahasa. 21 Februari adalah hari bahasa Ibu Internasional. Sudah sepatutnya kita
sebagai bangsa Indonesia cukup berbangga memiliki bahasa ibu yang merupakan
bukti sebuah peradaban sebuah bangsa.
Bahasa
Indonesia Bahasa Persatuan
Sumpah pemuda yang
diikrarkan pada 28 Oktober 1928 oleh para pemuda dari berbagai macam
keterwakilan daerah, suku, adat wilayah nusantara menghasilkan sebuah tiga
butir ikrar. Satu, kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu
tanah Indonesia, dua kami putra dan putri Indonesia berbangsa satu bangsa
Indonesia, tiga, kami putra dan putrid Indonesia Menjunjung bahasa persatuan
bahasa Indonesi. Pada isi ikrar sumpah pemuda yang ketiga secara jelas para
pemuda tidak mempergunakan satu bahasa, tapi menggunakan istilah menjunjung
bahasa persatuan yang digunakan adalah bahasa Indonesia. tidak pula menggunakan
istilah ”menjunjung tinggi” yang nantinya bisa saja menganggap rendah bahasa
ibu atau bahasa daerah. Bahasa ibu memiliki kedudukan sama yang memang harus
dilestarikan dan digunakan disetiap daerah masing-masing sebagai bentuk
kekayaan budaya bangsa.
Punahnya
Bahasa Ibu
Perkembangan zaman
begitu cepat, penggunaan bahasa daerah yang di anggap sebagai bahasa primitive
adalah kesalahan keliru. Bahasa Indonesia adalah bahasa untuk mempersatukan
komunikasi atas perbedaan bahasa. Tidak seharusnyanya juga pengajaran bahasa
daerah ditinggalkan dengan alasan untuk menuju modernitas. Begitu juga pada
penggunakaan bahasa asing seolah menjadi bahasa yang wajib diikuti. Sekali lagi
bahasa adalah hanya sebatas alat/ system dan media untuk melakukan interaksi.
Kepunahan bahasa bisa saja akan terjadi jika para generasi muda enggan
melestarikan bahasa daerah. Generasi tua yang terbiasa menggunakan bahasa daerah
perlahan mulai menghilang seiring bertambahnya usia. Kepunahan bahasa daerah
seperti diwilayah jambi. Peneliti Bidang Linguistik, Kantor Bahasa Provinsi
Jambi, N Sitanggang mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan belasan bahasa
daerah di Jambi semakin mendekati punah. Di antaranya, pengaruh modernisasi
bahasa. Generasi muda atau penerus lebih banyak menggunakan bahasa kekinian,
sehingga bahasa leluhur semakin ditinggalkan. Berdasarkan data yang dihimpun
dari Guru Besar Linguistik Universitas Indonesia, Prof Dr Multamia Retno
Mayekti Tawangsih Lauder, jumlah bahasa daerah di Sumatera termasuk Jambi
mencapai 49. Namun, jumlah penuturnya hanya berkisar 43.310 orang
(Liputan6.com,30/10/2017)
Tidak hanya di Jambi
dalam penelitian yang disebutkan diatas namun di beberapa daerah mengalami
ancaman kepunahan bahasa daerah karena semakin berkurangnya penutur bahasa
daerah. Berdasarkan data AF Lauder/multamia RMT Lauder bahwa distribusi bahasa
di Indonesia cukup mengancam dimana di Sumatra Jumlah penutur yang tercatat
sebanyak 43.310 dengan jumlah bahasa 49 bahasa. Sementara di Kalimantan jumlah
penutur 11.332 dengan jumlah bahasa sebanyak 83 bahasa. Di Jawa jumlah penutur
sebanyak 123.152 serta dengan jumlah bahasa yang dimiliki 20 bahasa. Sementara
diwilayah bagian timur seperti Sulawesi, Maluku, NTB, Bali dan Papua dengan
jumlah penutur bahasa sebanyak 26.843 dengan jumlah bahasa daerah 590 bahasa.
Bahasa
Ibu Identitas Diri
21 Februari yang kini
sebagai hari Bahasa Ibu Internasional adalah menjadi momentum tersendiri yang
harus terus dikampanyekan untuk melestarikan bahasa daerah atau bahasa Ibu.
Jadikan sebuah kebanggaan bahasa ibu adalah sebuah identitas kekayaan bangsa
tanpa ada rasa malu sebagai anak daerah. Penggunaan bahasa daerah bukan sebagai
genereasi primitive tapi generasi pelestari kekayaan budaya leluhur. Penggunaan
bahasa asing tidak lebih hanya sebagai bahasa komunikasi dengan orang luar
negeri, jangan jadikan sebagai bahasa utama dalam negeri terlebih seolah
mengganggap menjadi orang modern. Generasi muda adalah penerus bangsa, jang
malu apa lagi genggi menngunakan bahasa daerah anter masyarakat sedaerahnya.
Generasi muda harus bangga dengan bahasa daerah sebagai warna dari keindahan
Indonesia melestarikan budaya bangsa.
No comments:
Post a Comment