Saturday 16 December 2017

GENERASI NYINYIR TANPA DATA JARANG BACA

     Perkembangan teknologi  dan informasibegitu cepat dirasakan tidak terasa.  Begtu cepatnya segala macam informasi ada digengaman kita. Genarasi milenials di gandang-gandang sebagai genarsi peka teknologi. Generasi milenials merupakan kelompok demografi  setelah Generasi  X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang disebut sebagai "Echo Boomers" karena adanya 'booming' (peningkatan besar) tingkat kelahiran di tahun 1980-an dan 1990-an. (Wikipedia). Penyematan generasi milinials juga pada generasi Y dan Z, karena pada generasi inilah penggunakan teknologi dan informasi cepat hadir seperti TV berwarna, HP, smartphone, dan jaringan internet. Tidak heran pada generasi ini penguasaan teknologi lebih baik dari pada generasi X.
Genarasi Y dan Z
    Generasi Y adalah generasi yang kelahirannya 1981-1994 sementara Generasi Z adalah generasi yang lahir tahun 1995-2010. Untuk generasi Y, karakteristik pada generasi ini tergantng pada kondisi ekonomi dan keadaan social keluarganya. Sementara pada generasi Z karakteristiknya lebih gandrung terhadap teknologi, informasi dengan berbagai aplikasi computer dan smartphone. Pada kedua generasi ini sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter atau SMS. Melalui media ini mereka jadi lebih bebas berekspresi dengan apa yang dirasa dan dipikir secara spontan. 
Negatif Generasi Instan
   Baik generasi Y maupun Z yang memiliki ketergantungan penggunaan teknologi Serta kemudahan-kemudahan mendapatkan informasi cenderung menjadi generasi instan. Hal itu Membuat generasi Y dan Z lebih suka hal-hal instan tanpa bertele tele dan tidak mau ribet serta malas untuk melakukan sebuah proses. Generasi instan yang mengunakan media infomasi seperti media social, malas untuk melakukan klarifikasi sebuah kebenaran informasi terbuka. Tidak heran jika dalam dunia maya banyak yang nyinyir, menghujat dan mencaci maki tanpa melakukan tabayun atas informasi yang diperoleh. Akibat penggunaan teknologi seseorang lebih cenderung komunikasi dunia maya dibandingkan dunia nyata. Mencari kelompok yang sepemahamnya serta menolak kelompok lain yang berbeda pendapat. 
Faktor Nyinyir tanpa Data
   Bebrapa faktor yang menyebabkan generasi Instan tanpa berproses memecah belah. Hal ini dikarenakan budaya membaca dikalangan masyarakat sangat rendah. Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa budaya membaca dan literasi masyarakat Indonesia tertinggal empat tahun dibandingkan dengan negara maju (kompas.com, 22/03/2017) Berdasarkan penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) 2012, Indonesia ada di peringkat 60 dengan skor 396 dari total 65 peserta negara untuk kategori membaca. Sementara skor rata-rata internasional yang ditetapkan PISA adalah 500. (sindonews.com, 22/2/2017)
Selain faktor minimnya budaya membaca generasi instan buta terhadap data-data dan perkembangan informasi dalam berbagai macam aspek. Argument generasi instan hanya berdasarkan pada yang didengar dan dilihat tanpa melihat kebenaran berdasarkan fakta dan data. Makanya mereka cenderung lebih mengikuti perkembangangan yang sesuai dengan keinginannya dan mendengarkan apa yang hanya dia ketahui. Hal ini sangat berbahaya untuk keberlanjutan generasi bangsa. 
    Bangsa ini merdeka atas keinginan luhur dan berkat Allah SWT, bangsa ini dititipkan kepada anak cucu bangsa untuk memakmurkan bukan menghancurkan. Perjuangan nyata pejuang untuk kemerdekaan bukan datang secara tiba-tiba. Sebagai generasi penerus tugas kita adalah mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. Berteknologi dan bermedia social bak pejuang, menyampaikan yang benar bukan menjadi pecundang menfitnah tanpa bukti dan data. Kebiasaan instan dan kemudahan informasi jangan menjadikan kegaduhan dimana-mana bahkan memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa.

No comments:

Post a Comment